Pages

Saturday, December 11, 2010

TELEVISI, TELEVISI DIGITAL, DAN DVD

NAMA            : RIJAL AL AZIM
KELAS           : 2IA18
NPM               : 55409988

PENDAHULUAN
            Pada kesempatan kali ini, saya akan menjelaskan sub pokok bahasan tentang televisi digital yang terdapat di bab New Media. Televisi merupakan sebuah media elektronik yang memiliki kemampuan untuk menampilkan gambar,dan memberikan suara dalam monitor atau layar pada televisi. Televisi adalah sebuah media massa telekomunikasi terkenal yang digunakan untuk memancarkan dan menerima siaran gambar bergerak, baik itu yang monokrom ("hitam putih") maupun warna, biasanya dilengkapi oleh suara. "Televisi" juga dapat diartikan sebagai kotak televisi, rangkaian televisi atau pemancaran telekomunikasi. Kata "televisi" merupakan gabungan dari kata tele (τῆλε, "jauh") dari bahasa yunani dan visio ("penglihatan") dari bahasa latin. Sehingga televisi dapat diartikan sebagai telekomunikasi yang dapat dilihat dari jarak jauh. Penemuan televisi disejajarkan dengan penemuan roda, karena penemuan ini mampu mengubah peradaban dunia. Di Indonesia 'televisi' secara tidak formal disebut dengan TV, tivi, teve atau tipi.
            Kotak televisi yang pertama dijual pada akhir tahun 1930-an sudah menjadi salah satu alat penerima komunikasi utama dalam rumah, perdagangan dan institusi, khususnya sebagai sumber hiburan dan berita. Sejak 1970-an, kemunculan video tape,cakram laser, DVD dan kini cakram blue ray juga menjadikan kotak televisi sebagai alat untuk menayangkan hasil rekaman. Walaupun terdapat pula kegunaan televisi yang lain seperti televisi sirkuit tertutup, namun kegunaan yang paling utama adalah siaran televisi yang menyamai sistem penyiaran radio ketika dibangun pada tahun 1920-an, menggunakan pemancar frekuensi radio berkuasa tinggi untuk penyiaran  gelombang televisi ke penerima TV. Penyiaran TV biasanya disebarkan melalui pancaran radio dalam saluran-saluran yang ditetapkan dalam jalur radio 54-890 hertz. Gelombang TV juga kini dipancarkan dengan suara stereo atau bunyi keliling di banyak negara. Siaran TV pada awalnya direkam dan dipancarkan dalam bentuk gelombang televisi analog, tetapi kebelakangan ini perusahaan siaran publik maupun swasta kini beralih ke teknologi televisi digital
  1. Perkembangan Televisi
Dalam penemuan televisi, terdapat banyak pihak, penemu maupun inovator yang terlibat, baik perorangan maupun badan usaha. Televisi adalah karya massal yang dikembangkan dari tahun ke tahun. Awal dari televisi tentu tidak bisa dipisahkan dari penemuan dasar, hukum geombang elektromagnetik yang ditemukan oleh Joseph Henry dan Michael faraday 1831 yang merupakan awal dari era komunikasi elektronik.
  • 1876 George Carey menciptakan Selenium camera  yang digambarkan dapat membuat seseorang melihat gelombang listrik. Belakangan, Eugen Goldstein menyebut tembakan gelombang sinar dalam tabung hampa itu dinamakan sebagai Sinar katoda.
  • 1884 Paul Nipkov, Ilmuwan jerman, berhasil mengirim gambar elektronik menggunakan kepingan logam yang disebut teleskop elektrik dengan resolusi 18 garis.
  • 1888 Freidich Reinitzeer, ahli Botani Austria, menemukan cairan kristal (liquid crystals), yang kelak menjadi bahan baku pembuatan LCD. Namun LCD baru dikembangkan sebagai layar 60 tahun kemudian.
  • 1897 - Tabung Sinar Katoda CRT pertama diciptakan ilmuwan Jerman, Karl ferdinand braun. Ia membuat CRT dengan layar berpendar bila terkena sinar. Inilah yang menjadi dassar televisi layar tabung.
  • 1900 - Istilah Televisi pertama kali dikemukakan Constantin perskyl dari Rusia pada acara international congress of electrity yang pertama dalam Pameran Teknologi Dunia di paris.
  • 1907 Campbell Swinton dan Boris Rosing dalam percobaan terpisah menggunakan sinar katoda untuk mengirim gambar.
  • 1927 – Philo T famswort ilmuwan asal utah Amerika serikat mengembangkan televisi modern pertama saat berusia 21 tahun. Gagasannya tentang image disscetro tube menjadi  menjadi dasar kerja televisi.
  • 1929 – Vladimir zworykin dari Rusia menyempurnakan tabung katoda yang dinamakan kinescope. Temuannya mengembangkan teknologi yang dimiliki CRT.
  • 1940  - Peter Goldmark  menciptakan televisi warna dengan resolusi mencapai 343 garis.
  • 1958  - Sebuah karya tulis ilmiah pertama tentang LCD sebagai tampilan dikemukakan Dr. Glen Brown.
  • 1964  - Prototipe sel tunggal display Televisi plasma  pertamakali diciptakan Donald Bitzer  dan Gene Slottow. Langkah ini dilanjutkan Lary Weber.
  • 1967  - James Fergason menemukan teknik Twisted nematic, layar LCD yang lebih praktis.
  • 1968  - Layar LCD pertama kali diperkenalkan lembaga RCA yang dipimpin George Heilmeier.
  • 1975  - Larry Weber dari Universitas Illionis  mulai merancang layar plasma berwarna.
  • 1979 - Para Ilmuwan dari perusahaan Kodak berhasil menciptakan tampilan jenis baru Organic light emitting diode  (OLED). Sejak itu, mereka terus mengembangkan jenis televisi OLED. Sementara itu, Walter Spear  dan Peter Le Comber membuat display warna LCD dari bahan thin film transfer yang ringan.
  • 1981 – Stasiun televisi jepang NHK, mendemonstrasikan teknologi HDTV dengan resolusi mencapai 1.125 garis.
  • 1987 - Kodak mematenkan temuan OLED sebagai peralatan display pertama kali.
  • 1995 - Setelah puluhan tahun melakukan penelitian, akhirnya proyek layar plasma Larry Weber selesai. Ia berhasil menciptakan layar plasma yang lebih stabil dan cemerlang. Larry Weber kemudian megadakan riset dengan investasi senilai 26 juta dolar Amerika Serikat dari perusahaan Matsushita.
  • Dekade 2000 - Masing masing jenis teknologi layar semakin disempurnakan. Baik LCD, Plasma maupun CRT terus mengeluarkan produk terakhir yang lebih sempurna dari sebelumnya.
TV LCD yang menjadi tren di saat ini
Itulah beberapa perkembangan televisi dari mulai tahun 1876 sampai awal dekade tahun 2000 yang sekarang kita nikmati ini.

  1. TELEVISI DIGITAL
Televisi digital atau DTV adalah jenis televisi yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyiarkan sinyal  gambar, suara, dan data ke pesawat televisi. Televisi digital merupakan alat yang digunakan untuk menangkap siaran TV digital, perkembangan dari sistem siaran analog ke digital yang mengubah informasi menjadi sinyal digital berbentuk bit data seperti komputer.
Pendorong pengembangan televisi digital antara lain:
  • Perubahan lingkungan eksternal
    • Pasar televisi analog yang sudah jenuh
    • Kompetisi dengan sistem penyiaran satelit dan kabel
  • Perkembangan teknologi
    • Teknologi pemrosesan sinyal digital
    • Teknologi transmisi digital
    • Teknologi semikonduktor
    • Teknologi peralatan yang beresolusi tinggi
Terdapat tiga standar sistem pemancar televisi digital di dunia, yaitu televisi digital (DTV) di Amerika serikat, penyiaran video digital terestrial (DVB-T) di Eropa, dan layanan penyiaran digital terestrial terintegrasi (ISDB-T) di Jepang. Semua standar sistem pemancar sistem digital berbasiskan sistem pengkodean OFDM dengan kode suara MPEG-2 untuk ISDB-T dan DTV serta MPEG-1 untuk DVB-T.
Dibandingkan dengan DTV dan DVB-T, ISDB-T sangat fleksibel dan memiliki kelebihan terutama pada penerima dengan sistem seluler. ISDB-T terdiri dari ISDB-S untuk transmisi melalui kabel dan ISDB-S untuk tranmisi melalui satelit. ISDB-T dapat diaplikasikan pada sistem dengan lebar pita 6,7MHz dan 8MHz. Fleksibilitas ISDB-T bisa dilihat dari mode yang dipakainya, dimana mode pertama digunakan untuk aplikasi seluler televisi berdefinisi standar (SDTV), mode kedua sebagai aplikasi penerima seluler dan SDTV atau televisi berdefinisi tinggi (HDTV) beraplikasi tetap, serta mode ketiga yang khusus untuk HDTV atau SDTV bersistem penerima tetap. Semua data modulasi sistem pemancar ISDB-T dapat diatur untuk QPSK dan 16QAM atau 64QAM. Perubahan mode ini bisa diatur melalui apa yang disebut kontrol konfigurasi transmisi dan multipleks (TMCC).
Frekuensi sistem penyiaran televisi digital dapat diterima menggunakan antena yang disebut televisi terestrial digital (DTT), kabel (TV kabel digital), dan piringan satelit. Alat serupa telepon seluler atau handphone digunakan terutama untuk menerima frekuensi televisi digital berformat DMB dan DVB-H. Siaran televisi digital juga dapat diterima menggunakan internet berkecepatan tinggi yang dikenal sebagai televisi protokol internet (IPTV).

  1. Perpindahan TV analog ke TV Digital
Transisi atau perpindahan dari pesawat televisi analog menjadi pesawat televisi digital membutuhkan penggantian perangkat pemancar televisi dan penerima siaran televisi. Agar dapat menerima penyiaran digital, diperlukan pesawat TV digital. Namun, jika ingin tetap menggunakan pesawat televisi analog, penyiaran digital dapat ditangkap dengan alat tambahan yang disebut Kotak Konverter (set top box). Ketika menggunakan pesawat televisi analog, sinyal penyiaran digital akan dirubah oleh kotak konverter menjadi sinyal analog. Dengan demikian pengguna pesawat televisi analog tetap dapat menikmati siaran televisi digital. Pengguna televisi analog tetap dapat menggunakan siaran analog dan secara perlahan-lahan beralih ke teknologi siaran digital tanpa terputus layanan siaran yang digunakan selama ini.
Proses transisi yang berjalan secara perlahan dapat meminimalkan risiko kerugian terutama yang dihadapi oleh operator televisi dan masyarakat. Resiko tersebut antara lain berupa informasi mengenai program siaran dan perangkat tambahan yang harus dipasang tersebut. Sebelum masyarakat mampu mengganti televisi analognya menjadi televisi digital, masyarakat menerima siaran analog dari pemancar televisi yang menyiarkan siaran televisi digital. Bagi operator televisi, risiko kerugian berasal dari biaya membangun infrastruktur televisi digital terestrial yang relatif jauh lebih mahal dibandingkan dengan membangun infrastruktur televisi analog. Operator televisi dapat memanfaatkan infrastruktur penyiaran yang telah dibangunnya selama ini seperti studio, bangunan, sumber daya manusia, dan lain sebagainya apabila operator televisi dapat menerapkan pola kerja dengan calon penyelenggara TV digital. Penerapan pola kerja dengan calon penyelenggara digital pada akhirnya menyebabkan operator televisi tidak dihadapkan pada risiko yang berlebihan. Di kemudian hari, penyelenggara penyiaran televisi digital dapat dibedakan ke dalam dua posisi yaitu menjadi penyedia jaringan, serta penyedia isi.
Perpindahan dari sinyal analog ke sinyal digital sudah dilakukan di sejumlah negara maju beberapa tahun yang lalu. Di Jerman, proyek penggunaan sinyal digital dimulai sejak tahun 2003 di berlin dan tahun 2005 di Munchen. Sementara Perancis dan Inggris telah menghentikan secara total siaran televisi analog mereka. Di Amerika Serikat, melalui Undang-Undang Pengurangan Defisit tahun 2005 yang telah disetujui oleh kongres, setiap stasiun televisi lokal yang berdaya penuh diminta untuk mematikan saluran analog mereka pada tanggal 17 Februari 2009 dan meneruskan siaran dalam bentuk digital secara eksklusif. Sementara Jepang akan memulai siaran televisi digital secara massal pada tahun 2011.

D.    Kelebihan frekuensi TV digital

Siaran menggunakan sistem digital memiliki ketahanan terhadap gangguan dan mudah untuk diperbaiki kode digitalnya melalui kode koreksi error. Akibatnya adalah kualitas gambar dan suara yang jauh lebih akurat dan beresolusi tinggi dibandingkan siaran televisi analog. Selain itu siaran televisi digital dapat menggunakan daya yang rendah. Transmisi pada TV Digital menggunakan lebar pita yang lebih efisien sehingga saluran dapat dipadatkan. Sistem penyiaran TV Digital menggunakan OFDM yang bersifat kuat dalam lalu lintas yang padat. Transisi dari teknologi analog menuju teknologi digital memiliki konsekuensi berupa tersedianya saluran siaran televisi yang lebih banyak. Siaran berteknologi digital yang tidak memungkinkan adanya keterbatasan frekuensi menghasilkan saluran-saluran televisi baru. Penyelenggara televisi digital berperan sebagai operator penyelenggara jaringan televisi digital sementara program siaran disediakan oleh operator lain. Bentuk penyelenggaraan sistem penyiaran televisi digital mengalami perubahan dari segi pemanfaatan kanal ataupun teknologi jasa pelayanannya. Terjadi efisiensi penggunaan kanal frekuensi berupa pemakaian satu kanal frekuensi untuk 4 hingga 6 program.
Siaran televisi digital terestrial dapat diterima oleh sistem penerimaan televisi analog dan sistem penerimaan televisi bergerak. TV Digital memiliki fungsi interaktif dimana pengguna dapat menggunakannya seperti internet. Sistem siaran televisi digital DVB mempunyai kemampuan untuk memanfaatkan jalur kembali antara IRD dan operator melalui modul Sistem Manajemen Subscriber. Jalur tersebut memerlukan modem, jaringan telepon atau jalur kembali televisi kabel, maupun Satelit untuk mengirimkan sinyal balik kepada pengguna seperti pada aplikasi penghitungan suara melalui televisi. Ada beberapa spesifikasi yang telah dikembangkan, antara lain melalui jaringan telepon tetap (PSTN) dan jaringan berlayanan digital terintegrasi (ISDN). Selain itu juga dikembangkan solusi komprehensif untuk interaksi melalui jaringan CATV, HFC, sistem Terestrial, SMATV, LDMS, VSAT, DECT, dan GSM.

  1. Web based Digital Television

Perkembangan pesat yang ada pada dunia internet pada akhirnya berhasil dikombinasikan dengan layanan televisi digital. Pada jalur distribusi televisi digitalyang berbasis web ini, kita bisa mengakses berbagai macam layanan yang ada pada televisi digital dengan menggunakan internet sebagai penghubungnya.

Jalur distribusi ini mungkin merupakan jalur distribusi yang mempunyai prospek yang paling cerah. Hal ini dikarenakan sistem distribusi ini mempunyai banyak keunggulan dibanding jalur distribusi yan lain. Jika pada jalur distribusi kabel dan satellite, produk yang dijual oleh stasiun yang bersangkutan hanya murni apa yang mereka siarkan saat itu, sedangkan dengan menggunakan jalur distribusi yang berbasis web ini, si pihak produsen akan menampilkan siaran televisinya di website dan menambahkan berbagai macam layanan informasi online lainnya.

  1. DVD
DVD yang sering kita jumpai di toko elektronik
DVD adalah singkatan Digital Versatile Disk. Sebagai informasi, DVD sempat diberi julukan “Delayed, Very Delayed”. Hal ini disebabkan lamanya format ini diluncurkan di pasaran. Bahkan berbagai studio film memberi julukan “Digital Video Disc”. Singkatan ini diubah menjadi Versatile Disk oleh beberapa aplikasi. Oleh sebab itu untuk menghilangkan ambigu terhadap singkatan DVD yang ada, forum DVD yang menaungi perkembangan DVD memutuskan untuk mengunakan nama DVD saja.
Pada awak tahun 1990-an, perusahaan-perusahaan maju yang ikut serta dalam pengembangan tekologi optik (CD) mengusulkan pengunaan media baru yang memberikan jaminan akan daya tampung yang lebih besar. Usulan dari perusahaan-perusahaan akan media baru inilah yang kita kenal dengan nama DVD sekarang ini. Perusahaan-perusahaan yang peduli akan perkembangan teknologi optik ini kemudian membentuk suatu konsorsium yang terdiri atas: JVc, Hitachi, Matsushita, Mitsubishi, Philips, Pioneer, Sony, Thompson, Time-Warner, dan Toshiba. Tapi, tidak lama kemudian akan aktif lagi dan digantikan dengan kehadiran forum DVD. Teknologi DVD pertama kali diperkenalkan oleh negara Jepang pada tahun 1996. Tidak lama kemudian, format ini mulai masuk ke pasar Amerika dan sekarang telah banyak digunakan di berbagai belahan dunia. Jika anda cermati, berbagai jenis PC bermerek yang ada di pasaran juga mulai mengunakan drive DVD bahkan ada juga yang menyertakan DVD writer dibandingkan mengunakan CD-ROM aau CD Writer.
Format DVD memiliki sejarah yang penuh dengan ketidakpastian serta mendapat berbagai proses dari berbagai pihak. Format DVD yang menjadi kontroversial ini diawali oleh berbagai protes yang datang dari studio film pada tahun 1996. Di mana pada saat itu banyak studio film yang mengkwatirkan akan kedatangan format ini malah akan menambah jumlah pembajakan akan teknologi optik seperti halnya CD musik atau film yang dapat dengan mudah didapatkan dengan harga murah bahkan gratis. Perdebatan antara studio film dengan format DVD mengakibatkan format ini agak tertunda selama hampir 1 tahun. Setelah itu, format ini juga mengalami masalah dalam hal format DVD yang berbagai jenis di pasaran.

Keunggulan Teknologi DVD

          DVD memang merupakan teknologi yang hebat tapi apa saja keunggulan yang dimiliki format baru ini? Berikut adalah keunggulan dari DVD :
  • Kapasitas yang jauh lebih besar
Dengan daya tampung yang esar maka DVD dapat menyimpan video berdurasi kurang lebih 2 jam dengan kualitas tinggi
  • Dukungan terhadap Wide-Screen
Dengan format ini, anda dapat melihat film layar lebar yang memakai format widescreen atau biasa disebut layar lebar menguakan aspect ratio (16:3)
  • Materi yang terstruktur
Video yang berdurasi lama dapat dibuat lebih terstruktur dengan membagi bagian video dalam bentuk indeks. Jadi, anda yang mempunyai video kenangan perkawinan, atau video uang tahun anda dapat langsung melihat atau memutar adegan yang diinginkan tanpa harus melihat video dari awal atau mengunakan navigasi yang ada ada di player multimedia.
  • Video terlihat lebih menarik
Video yang mengunakan format DVD dapat terlihat lebih menarik karena dapat membuat video pembuka yang mendukung multimedia seperti roll-over, suara background, label, slow motion, freeze, fast forward, dll
  • Lebih tahan lama
Seperti halnya CD, DVD mempunyai ketahanan dalam hal pemakaian. Anda tidak perlu kwatir video anda aka cepat rusak meski sering diputar.

          
 
  •  Format DVD
Media penyimpanan dalam bentuk kaset DVD
DVD mempunyai format yang cukup banyak. Akibatnya, DVD belum mempunyai fomat yang standar. Oleh karena itu, sebelum anda membeli DVD atau DVD writer, pastikan format tersebut didukung oleh negara kita dan jika ingin dibawa ke tempat lain pastikan dapat dibukan dengan memilih format DVD yang sesuai. Berikut berbagai jenis DVD yang ada di pasaran:
  1. DVD-R
Format yang paling banyak digunakan dibanding yang lain. Dapat dimainkan atau diputar di kebanyakan DVD Player dan DVD-ROM komputer. Jadi, pastikan jika anda ingin menulis data ke dalam DVD gunakan format umum yang satu ini.
  1. DVD+R
Format ini mempunyai keunggulan dalam hal kecepatan. Meski format DVD+R lebih cepat dibanding DVD-R, format ini belum tentu didukung oleh drive dengan format DVD-R
  1. DVD+RW (DVD-Re-recordable)
Format ini sama dengan formaDVD-R, perbedaan DVD-RW dapat ditulis berulang hingga 1000 kali.
  1. DVD+RW (DVD+Rewritable)
Format ini lebih diarahkan digunakan untuk kebutuhan seperti real time video recording. Format ini dapat ditulis hingga 1000 kali.
  1. DVD±R
Bukan merupakan salah satu jenis format DVD, melainkan drive yang dapat memainkan standar DVD-R/W dan DVD+R/W.
  1. DVD-RAM (DVD-Random Access Memory)
Format yang bekerja layaknya flash disk atau disket. Kekurangan dari format ini adalah DVD-RAM hanya bisa diakses oleh drive DVD-RAM.
  1. DVD-Video
Format ini dipakai pada video dengan musik, kualitas pada video yang ditawarkan baik itu video maupun audio, tajam, dan jernih. Namun, DVD-Video tidak memberikan kualitas audio sebagus format DVD-Audio atau SCAD.
  1. DVD-Audio
Ditujukan untuk data audio dengan kualitas tinggi dengan dukungan suara surround. Format ini mampu menampung file musik kualitas tinggi selama 74 menit.
  1. SACD (Super Audio CD)
Format ini memberikan kualitas audio yang tinggi. Untuk itu, DVD yang mengunakan format SACD tidak bisa dimainkan di player dengan format DVD Video.

Sekeping DVD yang mengunakan teknologi single layer pada umumnya dapat menampung data sebesar 4,7 GB. Tetapi dengan perkembangan teknologi yang lebih hebat. Sekeping DVD dapat menampung data hingga 17 GB. DVD jenis ini mengunakan teknologi double-sided dan double layered. Sekeping DVD degan teknolgi single-sided double-layered dapat menampung data hingga 8,5 GB. DVD yang anda kita dengan mata telanjang terlihat jalur data berbentuk spiral. Pada sekeping DVD yang mengunakan teknologi single layer, jalur data dimulai dari lingkaran paling dalam ke lingkaran luar. Data yang dimasukan ke DVD sangatlah kecil. Dimana setiap jalur dengan ukuran sekecil itu tedapat banyak jalur dalam sekeping DVD. Jika kita menarik garis lurus dari data yag ada di sekeping DVD, akan terdapat jalur sepanjang 7,5 mil! Yang artinya pada DVD yang mengunakan double sided-double layer, garis lurus berupa data yang membentang akan lebih jauh lagi yaitu, sepanjang 30 mil atau 48 km.
Film DVD memiliki apa yang disebut dengan “region code”, dan biasanya film tersebut bisa dimainkan di negara dimana film itu dijual aau DVD-ROM tersebut dji jual. DVD Player mempunyai region code yang terdapat di firmware. Firmware adalah software yang terdapat di dalam suatu device yang mengatur apakah suatu data dapat dibaca atau tidak.
Region Code
Terdiri dari 8 region, yang masing-masing hanya dapat diputar di negara-negara tertentu. Jadi, region code 1 tidak bisa diputar di region code lain dan begitu juga seterusnya untuk region code lain. Berikut code region-nya:
  1. Region 1 : Kanada, US (United StatesO, dan sekitar US.
  2. Region 2 : Jepag, Eropa, afrika Selatam, dan Timur Tengah (termasuk negara Egypt)
  3. Region 3 : Asia Tenggara dan Asia Timur (termasuk negara Hongkong)
  4. Region 4 : Australia, New Zealand, Pacific Islands, Amerika Tengah, Meksiko, Amerika Selatan, dan Karibia
  5. Region 5 : Eropa Timur, Benua India, Afrika, Korea Selatan, dan Mongolia
  6. Region 6 : Cina
  7. Region 7 : Dipakai untuk keperluan akan datang
  8. Region 8 : kebutuhan khusus seperti pelayaran dan pesawat terbang.
Region code pada awalnya digunakan untuk mengatasi masalah hak cipta yang ada dalam film. Tapi tampaknya, usaha dari berbagi studio film untuk memberikan region code pada film agar tidak terjadi pembajakan tidak berhasil karena banyak pembuat DVD player membuat produk mereka agar dapat menjalankan berbagai jenis film meskipun mempunyai region code yang berbeda-beda. DVD Player yang ada di pasaran bahkan banyak yang bebas dari region code, dan biasanya disebut juga “Region Free” atau “Code Free”.

Related Posts by Categories



Widget by Hoctro | Jack Book

No comments:

Post a Comment